ANGGOTA:
1. RADEN FAJAR YOGA A (15112841)
2. ALKE ATMANDA (10112654)
3. ARIEF HERMAWAN (11112090)
4. MUHAMMAD NUR (15112022)
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan
kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis
yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya
menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi
subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term
penengah (middle term).
A. Aturan Umum Silogisme Kategorial serta Contohnya.
a. Silogisme
harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor, term penengah.
Contoh :
Semua
mahasiswa Gunadarma belajar Bahasa Inggris
Didi Mahasiswa
Gunadarma
Jadi Didi
belajar Bahasa Inggris
b. Silogisme
terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
Contoh :
Semua dosen
pintar
Ibu Dini
adalah seorang dosen
Jadi ibu
Dini pintar
c. Dua
premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.
Contoh :
Semua
binatang tidak bernafas dengan paru-paru
Semua
binatang tidak tinggal di darat
d. Bila
salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negatif.
Contoh :
Tidak seekor
anjing pun adalah manusia
Semua anjing
menggonggong
Jadi manusia
tidak menggonggong
e. Dari
premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif.
Contoh :
Semua Mahasiswa
Gunadarma mengikuti kursus
Eva adalah
Mahasiswa Gunadarma
Jadi Eva
harus mengikuti kursus
f. Dari dua
premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan.
Contoh :
Sebagian
karyawan lulusan Universitas
Sebagian
mahasiswa adalah karyawan
g. Bila
premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus.
Contoh :
Semua ikan
berbau amis
Gurame
adalah jenis ikan
Jadi Garame
berbau amis
h. Dari
premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.
Contoh :
Beberapa
daun berwarna coklat
Tidak seekor
binatang pun memiliki daun
B. Kidah-Kaidah Silogisme Kategorial
1. Apabila dalam satu premis partikular, kesimpulan harus berupa partikular juga
2. Apabila salah satu premis negatif, kesimpulan harus negatif juga
3. Dari dua premis yang sama-sama negatif tidak mendapat kesimpulan apapun, karena tidak ada mata rantainya hubungkan kedua proposisi premisnya. Kesimpulan diambil bila setidaknya salah satu premisnya positif. Kesimpulan yang ditarik dari dua premis negatif adalah tidak sah.
4. Apabila term penengah dari suatu premis tidak tentu,
maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Contoh; semua ikan berdarah dingin.
Binatang ini berdarah dingin. Maka, binatang ini adalah ikan? Mungkin saja
binatang melata. Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term
redikat yang ada pada premisnya. Apabila tidak konsisten, maka kesimpulannya
akan salah
5. Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak
sah diambil kesimpulan
REFERENSI:
terimakasih sudah sharing, jangan lupa kunjungi web Visit Us
BalasHapus