Senin, 27 April 2015

SILOGISME KATEGORIAL

TUGAS KELOMPOK BAHASA INDONESIA 2
ANGGOTA:
1. RADEN FAJAR YOGA A (15112841)
2. ALKE ATMANDA (10112654)
3. ARIEF HERMAWAN (11112090)
4. MUHAMMAD NUR (15112022)

Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).

A. Aturan Umum Silogisme Kategorial serta Contohnya.

a. Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor, term penengah.
Contoh :
Semua mahasiswa Gunadarma belajar Bahasa Inggris
Didi Mahasiswa Gunadarma
Jadi Didi belajar Bahasa Inggris
b. Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
Contoh :
Semua dosen pintar
Ibu Dini adalah seorang dosen
Jadi ibu Dini pintar
c. Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.
Contoh :
Semua binatang tidak bernafas dengan paru-paru
Semua binatang tidak tinggal di darat
d. Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negatif.
Contoh :
Tidak seekor anjing pun adalah manusia
Semua anjing menggonggong
Jadi manusia tidak menggonggong
e. Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif.
Contoh :
Semua Mahasiswa Gunadarma mengikuti kursus
Eva adalah Mahasiswa Gunadarma
Jadi Eva harus mengikuti kursus
f. Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan.
Contoh :
Sebagian karyawan lulusan Universitas
Sebagian mahasiswa adalah karyawan
g. Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus.
Contoh :
Semua ikan berbau amis
Gurame adalah jenis ikan
Jadi Garame berbau amis
h. Dari premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.
Contoh :
Beberapa daun berwarna coklat
Tidak seekor binatang pun memiliki daun
B. Kidah-Kaidah Silogisme Kategorial
1. Apabila dalam satu premis partikular, kesimpulan harus berupa partikular juga
2. Apabila salah satu premis negatif, kesimpulan harus negatif juga
3. Dari dua premis yang sama-sama negatif tidak mendapat kesimpulan apapun, karena tidak ada mata rantainya hubungkan kedua proposisi premisnya. Kesimpulan diambil bila setidaknya salah satu premisnya positif. Kesimpulan yang ditarik dari dua premis negatif adalah tidak sah.
4. Apabila term penengah dari suatu premis tidak tentu, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Contoh; semua ikan berdarah dingin. Binatang ini berdarah dingin. Maka, binatang ini adalah ikan? Mungkin saja binatang melata. Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term redikat yang ada pada premisnya. Apabila tidak konsisten, maka kesimpulannya akan salah
5. Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan
REFERENSI:

1 komentar: