Rabu, 08 Mei 2013

Evolusi Budaya

Jika dilihat dari pengertiannya evolusi adalah proses perubahan mahluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu yang lama dari bentuk sederhana menjadi bentuk yang kompleks, sedangkan budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Jadi evolusi budaya adalah, suatu cara hidup yang telah diwariskan dari generasi ke generasi dan berubah secara bertahap dalam jangka waktu yang lama dari bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang lebih kompleks dan masih terjadi hingga saat ini.


Latar Belakang

Evolusi budaya merupakan suatu proses evolusi atau prosos perubahan budaya yang terjadi hingga saat ini. Kita bisa mengamati bagaimana fakta akan evolusi tersebut dalam banyak hal, seperti dalam bahasa, gaya hidup hingga ke dinamika dalam sistem ekonomi.

Pertanyaannya apakah prinsip-prinsip dalam evolusi hayati juga berlaku dalam evolusi kultur atau sosial? Untuk menjawab itu, seorang biolog Robert Boyd (2005), mengajukan beberapa proposisi terkait dengan evolusi budaya diantaranya:
  1. Budaya merupakan informasi yang didapatkan oleh suatu individu dari orang lain melalui pengajaran, imitasi atau bentuk pembelajaran sosial lainnya.
  2. Perubahan budaya haruslah dimodelkan sebagai suatu proses Evolusi Darwinian.
  3. Budaya merupakan sebahagian dari evolusi biologis.
  4. Evolusi budaya membuat evolusi manusia menjadi berbeda dengan evolusi makhluk hidup lainnya.
  5. Gen dan budaya berevolusi. 
Adapun teori tentang evolusi budaya yang diungkapkan L.H.Morgan (1818-1881) adalah seorang peristis antropologi di Amerika terdahulu. Ia mengungkapkan bahwa evolusi kebudayaan secara universal melalui delapan tahapan, yaitu:
  1. Zaman Liar Tua. Zaman sejak manusia ada samapai menemukan api, kemudian manusia menemukan keahlian meramu dan mencari akar-akar tumbuhan liar untuk hidup.
  2. Zaman Liar Madya. Zaman di mana manusia menemukan senjata busur dan panah. Pada zaman ini manusia mulai merobah mata pencahariannya dari meramu menjadi pencari ikan.
  3. Zaman Liar Muda. Pada zaman manusia menemukan senjata busur dan panah sampai memiliki kepandaian untuk membuat alat-alat dari tembikar namun kehidupannya masih berburu.
  4. Zaman Barbar Tua. Zaman sejak manusia memiliki kepandaian membuat tembikar sampai manusia beternak dan bercocok tanam.
  5. Zaman Barbar Madya. Zaman sejak manusia beternak dan bercocok tanam samapai menemukan kepandaian membuat alat-alat atau benda-benda dari logam
  6. Zaman Barbar Muda. Zaman sejak manusia memiliki kepandaian membuat alat-alat dari logam sampai manusia mengenal tulisan.
  7. Zaman Peradaban Purba, menghasilakan beberapa peradapan klasik zaman batu dan logam
  8. Zaman Masa Kini,zaman peradaban klasik sampai sekarang.   

Manusia dikenal sebagai makhluk sosial, sehingga bisa saja dalam satu hari suatu wilayah bahkan suatu dikunjungi oleh banyak orang dari seluruh dunia baik yang ingin berwisata maupun menetap untuk belajar ataupun bekerja. Dan pada saat yang bersamaan dapat terjadinya sebuah akulturasi dan pembauran atau asimilasi.

Akulturasi

Poses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan demikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan dioalh kedalm kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. 
 
Asimilasi
Proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia dengan latar kebudayaan yang berbeda-beda. Kemudian saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur-unsurnya masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan yang campuran.

Pembaruan Atau Inovasi

Suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang semua akan menyebabkan adanya sistem produksi, dan dibuatnya produk-produk baru. Proses inovasi sangat erat kaitannya dengan teknologi dan ekonomi. Dalam suatu penemuan baru biasanya membutuhkan proses sosial yang panjang dan melalui dua tahap khusus yaitu discovery dan invention.
Discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik berupa suatu alat baru, ide baru, yang diciptakan oleh individu atau suatu rangkaian dari beberapa individu dalam masyarakat yang bersangkutan. Discovery baru menjadi invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru itu.

Faktor Pendorong Terjadinya Perubahan 

Faktor-faktor pendorong bagi individu dalam suatu masyarakat untuk memulai dan mengembangkan penemuan-penemuan baru antara lain: 
  1. Kesadaran para individu akan kekurangan dalam kebudayaan.
  2. Mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan.
  3. Sistem perangsang bagi aktivitas mencpta dalam masyarakat. 
Wujud Kebudayaan

Prof. Dr. Koentjoroningrat menguaikan tentang wujud kebudayaan menjadi 3 macam yaitu:
  1. Wujud kebudayaan sebagai kompleks dari  ide-de, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
  2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
  3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Wujud pertama adalah wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, tidak dapat diraba dan difoto. Letaknya dalam alam pikiran manusia. Sekarang kebudayaan ideal ini banyak tersimpan dalam arsip kartu komputer, pita komputer, dan sebagainya. Ide-ide dan gagasan manusia ini banyak yang hidup dalam masyarakat dan memberi jiwa kepada masyarakat. Gagasan-gagasan itu tidak terlepas satu sama lain melainkan saling berkaitan menjadi suatu sistem, disebut sistem budaya atau cultural, yang dalam bahasa  Indonesia disebut adat istiadat.

Wujud kedua adalah yang disebut sistem sosial atau sosial sistem, yaitu mengenai tindakan berpola  manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi satu dengan lainnya dari waktu ke waktu, yang selalu menurut pola tertentu. Sistem sosial ini bersifat konkrit sehingga bisa diobservasi, difoto dan didokumentir.

Wujud ketiga adalah yang disebut kebudayaan fisik, yaitu seluruh hasil fisik  karya manusia dalam masyarakat. Sifatnya sangat konkrit berupa benda-benda yang bisa diraba, difoto dan dilihat. Ketiga wujud kebudayaan tersebut di atas dalam kehidupan ideal dan adat-istiadat mengatur dan mengarahkan tindakan  manusia baik gagasan, tindakan dan karya manusia, menghasilkan benda-benda kebudayaan secara fisik. Sebaliknya kebudayaan fisik membentuk lingkungan hidup tertentu yang makin menjauhkan mansia dari lingkungan alamnya sehingga bisa mempengaruhi pola berpikir dan berbuatnya.

Kesimpulan

Berbicara evolusi budaya kita tidak hanya berbicara tentang dinamika dan penyebaran budaya dan elemen-elemen budaya dari suatu masyarakat dari waktu ke waktu melainkan juga bagaimana perubahan secara kualitas dari budaya tersebut selama proses perkembangannya tersebut. Teori memetika tidak sekadar menginkorporasi teori Evolusi Darwin ke dalam analisis perubahan budaya, melainkan suatu alat analisis yang berupaya menganalisis proses tersebut dari sudut pandang Darwinian, yaitu evolusi melalui mutasi random dan seleksi alam.

Evolusi tidak hanya sebuah teori, melainkan sebuah fenomena yang ada. Evolusi budaya merupakan evolusi yang terjadi dan bisa kita amati hingga saat ini. Dinamika yang terjadi dalam evolusi sosial dan budaya ini merupakan fenomena yang membrojol dari interaksi yang kompleks di level mikronya, yaitu individu. Memetika yang merupakan alat analisis yang mencoba mengkaji dinamika budaya dari sudut pandang evolusi Darwinian, menjanjikan hasil analisis baru yang bisa memperkaya analisis sosial kita, termasuk analisis evolusi dalam sistem ekonomi.


Sumber:

1. http://www.slideshare.net/haidarkrisna/pengertian-evolusi-kebudayaan
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya  
3. http://teoriantropologi.blogspot.com/2009/02/teori-evolusi-kebudayaan-morgan.html  
4. http://yudhim.blogspot.com/2009/02/dinamika-masyarakat-dan-kebudayaan.html
5. http://elfanhidayat.wordpress.com/2011/04/27/evolusi-budaya/
6. http://robertusbeny.blogspot.com/2012/01/unsur-unsur-kebudayaan.html
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar