Selasa, 11 Maret 2014

Korupsi, Budaya Keserakahan!

Sebelum kita jauh membahas banyak hal mengenai korupsi, lebih baik kita mengetahui pengertian korupsi itu sendiri. Berikut beberapa pengertian korupsi menurut beberapa ahli, antara lain:

Menurut Haryatmoko, korupsi adalah upaya campur tangan menggunakan kemampuan yang didapat dari posisinya untuk menyalahgunakan informasi, keputusan, pengaruh, uang atau kekayaan demi kepentingan keuntungan dirinya.
Menurut Brooks, korupsi adalah dengan sengaja melakukan kesalahan atau melalaikan tugas yang diketahui sebagai kewajiban, atau tanpa keuntungan yang sedikit banyak bersifat pribadi.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkd1NFBy_aFkMvOODsFIUu2PNq7eXbY8uLZvG8qmFCI6x5358mxDB_Kphh-sz9kQHyD22NKROQWMP-rT6CgdNjZoP4WoeAjL1WmxZtvIsuLYzItlOxunG36bTzY7bDX9kTp6UB6C3cegU/s400/korupsi.jpg

Sedangkan pengertian korupsi menurut Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang termasuk dalam tindak pidana korupsi adalah: 
Setiap orang yang dikategorikan melawan hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Sebutan bagi seseorang yang melakukan tindak korupsi adalah koruptor. Korupsi telah terjadi dihampir seluruh negara didunia. Berikut 5 deretan negara terkorup didunia menurut cpi.transparency.org yang berdasarkan pada hasil survey dari 177 negara didunia pada tahun 2013.
*  Somalia
Sejak beberapa tahun lalu, situasi politik Somalia tak stabil. Perang saudara berkecamuk. Hukum sulit ditegakkan. Pemerintah transisi Somalia hingga kini masih dibantu pasukan Uni Afrika yang menempatkan lebih dari 15.000 tentara. Mereka berhadapan dengan gerilyawan Al Shabaab. Somalia juga diganggu aksi-aksi perompakan di perairannya.

* Korea Utara
Meski hanya menempati peringkat kedua, Korea Utara memiliki nilai yang hampir sama dengan Somalia sebagai negara terkorup di dunia. Negara yang hingga saat ini masih berperang dengan Korea Selatan tersebut mendapat nilai 8 dari 100 dan berada di peringkat ke 174 dari 174 negara di dunia. Praktik korupsi telah menggerogoti sistem birokrasi dan politik Korea Utara sejak tahun 1990-an. Sedemikian parahnya tingkat korupsi di negara tersebut hingga tak mungkin rasanya jika ada anggota kepolisian atau birokrasi Korea Utara yang menolak suap.
* Afghanistan
Afghanistan terperosok ke daftar 3 besar negara terkorup dunia setelah bank terbesar di negara tersebut, Kabul Bank, terlibat skandal penipuan sejak pertama kali berdiri. Sama seperti Somalia dan Korea Utara, Afghanistan mendapat nilai 8 dari 100 dan berada di peringkat ke 174. Korupsi dilakukan oleh hampir seluruh elit politik Afghanistan. Dalam suatu kasus, seorang komandan polisi Nasional di negara tersebut terbukti menyalurkan dana senilai US$3,3 juta (Rp32 miliar) dalam bentuk uang tunai, senjata, dan bahan peledak kepada para pemberontak.

* Sudan
Sudan mendapat nilai 13 dari skala nilai 100 dalam pengukuran tingkat korupsi negara-negara di dunia. Dengan nilai tersebut, Sudan menempati posisi ke 173 dari 174 negara dunia. Meski tercatat sebagai negara termuda di Afrika, Sudan memiliki minyak yang melimpah. Sekitar 98% pendapatan minyak digunakan untuk anggaran pemerintah. Berdasarkan data dari Transparansi Internasional seperti dikutip oleh Business Insider, total uang negara yang hilang akibat korupsi telah mencapai US$4 miliar (Rp38,92 triliun) sejak Sudan memperoleh kemerdekaannya pada tahun 2005.
* Libya
Libya merupakan negara yang kaya minyak Namun kekuasaan Muammar Gaddafi yang selama 40 tahun berkuasa menjadi orang nomor satu di Libya membuat index korupsi di negara karibia tersebut memiliki skor 15.

Sedangkan Indonesia berdasarkan tabel yang dimuat di situs resmi TI, Indonesia berada di posisi ke-114 dengan indeks persepsi 32. Laman News Corporated Australia, Rabu 4 Desember 2013 melansir bahwa posisi Indonesia masih lebih baik ketimbang peringkat Rusia yang duduk di posisi 127 dengan indeks persepsi 28.

Namun, posisi Indonesia sangat jauh bila dibandingkan dengan posisi Singapura, yang menjadi satu-satunya negara Asia bertengger di posisi ke-5 dengan indeks persepsi 86. Menurut peneliti utama TI, Finn Heinrich, korupsi sangat melukai kaum miskin. Ada beberapa contoh tindak kasus korupsi yang telah terjadi di Indonesia, antara lain.
a. Yang masih sangat segar diingatan kita adalah sebuah kasus tindak korupsi yang banyak menyeret nama-nama orang-orang penting di negeri ini, yaitu kasus korupsi yang dilakukan oleh Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Seperti yang dkutip dari tempo.co ada tiga kasus korupsi yang dilakukan oleh Ratu Atut Chosiyah. Yang pertama, yaitu kasus sengketa Pemilukada Lebak, Banten, yang ditangani Mahkamah Konstitus. Ratu Atut bersama adiknya, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, diduga memberikan suap sebesar Rp 1 miliar kepada Akil Mochtar (kala itu Ketua MK) melalui seorang advokat Susi Tur Andayani, yang juga telah menjadi tersangka kasus yang sama.

http://img.antaranews.com/new/2013/12/ori/20131220Ratu-Atut-Ditahan-201213-wp.jpg

Yang kedua, Korupsi pengadaan sarana dan prasarana alat kesehatan Provinsi Banten 2011-2013. Wakil Ketua KPK, Zulkarnain, mengatakan Atut bertanggung jawab sebagai pengguna anggaran. Wawan juga menjadi tersangka dalam kasus ini. Yang ketiga Penerimaan gratifikasi atau pemerasan. Juru bicara KPK Johan Budi S.P. saat jumpa pers mengatakan penetapan ini merupakan hasil pengembangan penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten pada 2011-2013.
b.  Kasus tindak pidana korupsi yang menjerat mantan Puteri Indonesia 2001, yaitu Angelina Sondakh atau yang lebih akrab disapa Angie. Terseretnya Angelina Patricia Pingkan Sondakh atau Angelina Sondakh atau Angie dalam kasus korupsi Kasus Wisma Atlet SEA Games Palembang dan Kemendikbud berawal dari 'nyanyian' para tersangka 'pendahulunya' yang ditangkap terlebih dulu oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

http://www.portalkbr.com/berita/nasional/__icsFiles/afieldfile/2013/12/06/angelina_sondakh2.jpg

Namun dibalik semua tindak pidana korupsi yang telah terjadi tentu akan menimnulkan beberapa dampak yang besar maupun kecil yang dirasakan oleh masyarakat negara itu sendiri. Dibawah ini beberapa dampak dari tindak pidana korupsi yang dirasakan masyarakat baik secara langsung ataupun tidak.
Demokrasi
Korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (good governance) dengan cara menghancurkan proses formal. Korupsi di pemilihan umum dan di badan legislatif mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di pembentukan kebijaksanaan; korupsi di sistem pengadilan menghentikan ketertiban hukum; dan korupsi di pemerintahan publik menghasilkan ketidak-seimbangan dalam pelayanan masyarakat.
Ekonomi
Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidak efisienan yang tinggi. Dalam sektor private, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat korup, dan risiko pembatalan perjanjian atau karena penyelidikan. Walaupun ada yang menyatakan bahwa korupsi mengurangi ongkos (niaga) dengan mempermudah birokrasi, konsensus yang baru muncul berkesimpulan bahwa ketersediaan sogokan menyebabkan pejabat untuk membuat aturan-aturan baru dan hambatan baru. Dimana korupsi menyebabkan inflasi ongkos niaga, korupsi juga mengacaukan "lapangan perniagaan". Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari persaingan dan sebagai hasilnya mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien.

Kesejahteraan Umum Negara
Korupsi politis ada di banyak negara, dan memberikan ancaman besar bagi warga negaranya. Korupsi politis berarti kebijaksanaan pemerintah sering menguntungkan pemberi sogok, bukannya rakyat luas. Satu contoh lagi adalah bagaimana politikus membuat peraturan yang melindungi perusahaan besar, namun merugikan perusahaan-perusahaan kecil (SME). Politikus-politikus "pro-bisnis" ini hanya mengembalikan pertolongan kepada perusahaan besar yang memberikan sumbangan besar kepada kampanye pemilu mereka.
Ada sebuah sajak yang diciptakan oleh Adhie M. Massardi dengan judul Negeri Para Bedebah.

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan
Sajak oleh Adhie M. Massardi di KPK, disiarkan oleh metroTV. Senin 2 November 2009
Kesimpulannya adalah seharusnya sekolah-sekolah memberikan metode pengajaran yang berlandaskan agama yang lebih baik lagi, karena dengan metode tersebut sejak dini mereka telah diberikan pengetahuan manakah hal yang baik, benar atau buruk untuk dilakukan. Dengan harapan kelak mereka akan menjadi generasi yang baik serta berguna bagi Nusa dan Bangsanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar