Beberapa waktu lalu World Economic Forum telah mengumumkan The Global Competitiveness Report 2013 - 2014 yang berisikan laporan mengenai deretan negara-negara didunia yang memiliki daya saing global terkuat didunia, yang pemeringkatannya terdapat sebanyak 152 negara.
Pemeringkatan ini dihitung dari berbagai data dan opini dari survey tahunan
kepada para eksekutif yang dilakukan World Economic Forum bersama
jaringan lembaga penelitian organisasi bisnis terkemuka, Partner Institutes.
Peringkat ini memiliki 12 indikator yaitu lembaga negara, infrastruktur,
kesehatan lingkungan, ekonomi makro dan pendidikan dasar, pendidikan
tinggi dan pelatihan. Indikator lainnya efisiensi pasar yang baik,
efisiensi pasar tenaga kerja, pengembangan pasar keuangan, kesiapan
teknologi kesiapan, ukuran pasar, kecanggihan bisnis dan inovasi.
Swiss, Singapura dan Finlandia memimpin daftar peringkat dunia
negara-negara yang paling mampu bersaing. Posisi 10 besar didominasi oleh
negara-negara Eropa Utara dan Barat. Selain Swiss dan Finlandia, ada Jerman di peringkat empat, Swedia peringkat enam, Belanda di delapan dan
Inggris berada di posisi ke 10.
Swiss, Singapura dan Finlandia mampu mempertahankan peringkatnya dari periode sebelumnya. Jepang yang sebelumnya berada diperingkat ke sepuluh mampu naik satu perngkat dari ke sepuluh menjadi peringkat ke sembilan, Berbeda dengan Jepang, Inggris harus turun dua pengkat dari peringkat ke 8 menjadi peringkat ke 10.
Sedangkan di wilayah ASEAN sendiri ada 4 negara yang menempati posisi diatas Indonesia, antara lain Singapura urutan ke-2, Malaysia urutan ke-24), Brunei Darussalam ke-26 dan Thailand ke-37. Sedangkan Indonesia berada di posisi ke-38. Seperti yang saya kutip dari antaranews.com indeks daya saing
Indonesia mengalami loncatan yang baik atau 12 peringat pada tahun 2013.
Data yang dilansir World Economic Forum (WEF) dalam The Global
Competitiveness Report 2013-2014, Indonesia menempati peringkat 38 dari
148 Negara, sedang pada 2012-2013 Indonesia menempati posisi 50.
Menurut Heru Cokro,
Presiden Junior Chamber International (JCI) Indonesia tahun 2014,
Indonesia seharusnya menempati urutan yang lebih baik dari saat ini.
Meski meningkat tajam, Indonesia masih kalah bersaing dengan
negara-negara ASEAN. Data The Global
Competitiveness Report 2013-2014 juga menyebutkan, faktor yang paling
bermasalah untuk melakukan bisnis di Indonesia adalah korupsi, birokrasi
pemerintah yang tidak efisien dan lemahnya infrastruktur. Noda hitam
Indonesia masih berupa penyuapan (urutan 106) dan penjaminan keamanan
bagi masyarakat (urutan 104).
"Korupsi masih
menjadi masalah serius yang harus segera dituntaskan. Dengan bersihnya
pemerintah dari korupsi maka kepercayaan pebisnis akan meningkat dengan
sendirinya. Tidak hanya itu, inefisiensi birokrasi di pemerintah juga
menjadi catatan yang serius. Semakin efisien birokrasi maka semakin
mudah bagi investor untuk menanamkan investasi di Indonesia," kata Heru.
Namun dilain pihak Gunaryo selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia mengatakan, bahwa Indonesia masih memiliki peluang besar untuk lebih meningkatkan daya saingnya. “Komitmen kita jelas dalam memberantas korupsi, kemudian kita juga sedang memperbaiki tatanan birokrasi melalui reformasi birokrasi, sehingga layanan publik diharapkan makin efisien, cepat, dan transparan. Hal-hal seperti ini jika dilaksanakan secara konsisten tentu dapat mendorong peningkatan daya saing kita,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Gunaryo berharap agar kenaikan peringkat daya saing ini juga dapat mendorong kepercayaan dunia usaha Indonesia dalam memasuki berbagai kompetisi global. “Sehingga Indonesia mampu menjadi pemain aktif dalam perdagangan global,” tandasnya.
Indonesia boleh berbangga karena telah berhasil naik sebanyak 12 peringkat dari sebelumnya, namun bangsa Indonesia tidak boleh terlena dengan hasil yang telah dicapai karena ini hanyalah sementara. Seluruh komponen bangsa, mulai dari pemerintah dan seluruh komponen lapisan masyarakat harus mampu bekerja sama demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
Berikut 20 besar negara-negara dengan daya saing global terkuat didunia menurut World Economic Forum periode 2013-2014.
REFERENSI:
GCI 2013-2014 | GCI 2012-2013 | |||
Country/Economy | Rank | Score | Rank | Change |
Switzerland | 1 | 5.67 | 1 | 0 |
Singapore | 2 | 5.61 | 2 | 0 |
Finland | 3 | 5.54 | 3 | 0 |
Germany | 4 | 5.51 | 6 | 2 |
United States | 5 | 5.48 | 7 | 2 |
Sweden | 6 | 5.48 | 4 | -2 |
Hong Kong SAR | 7 | 5.47 | 9 | 2 |
Netherlands | 8 | 5.42 | 5 | -3 |
Japan | 9 | 5.40 | 10 | 1 |
United Kingdom | 10 | 5.37 | 8 | -2 |
Norway | 11 | 5.33 | 15 | 4 |
Taiwan, China | 12 | 5.29 | 13 | 1 |
Qatar | 13 | 5.24 | 11 | -2 |
Canada | 14 | 5.20 | 14 | 0 |
Denmark | 15 | 5.18 | 12 | -3 |
Austria | 16 | 5.15 | 16 | 0 |
Belgium | 17 | 5.13 | 17 | 0 |
New Zealand | 18 | 5.11 | 23 | 5 |
United Arab Emirates | 19 | 5.11 | 24 | 5 |
Saudi Arabia | 20 | 5.10 | 18 | -2 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar